Jumat, 15 Maret 2019

MENTARI TERBENAM DI GSP

Kata joko pinurbo, jogja itu terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan. Maka tidak heran apabila Yogyakarta memilih slogan yogya berhati nyaman karena kota ini menawarkan kehidupan kota yang sangat berbeda. Jogja memiliki iklim yang akan membuat siapapun yang singgah di kota ini ingin selalu kembali karena kenyamanan yang dihadirkannya.

Siapapun yang pernah tinggal di kota ber-plat AB ini sepakat bahwa jogja memang nyaman. Dengan sudut-sudut kotanya yang memiliki nilai budaya dan historis membuat Jogja memiliki daya tarik tersendiri. Geliat pariwisata di kota ini juga cukup besar dengan posisinya yang selalu unda-undi dengan Provinsi Bali sebagai daerah dengan destinasi wisata terbaik.

Orang akan memilih banyak hal agar membuat dirinya kembali bahagia. Kadar bahagia itupun bisa berbeda-beda, bisa menyegarkan pikiran, membuat sehat badan, atau membuat baper hati yang kasmaran. Semua cara ditempuh agar tubuh kembali segar dan penuh semangat.

Sebagai orang yang tinggal di kota besar seperti Yogyakarta, kebutuhan akan olahraga sangatlah penting. Fisik yang sehat dan prima akan menunjang dalam bekerja maupun berkegiatan. Bahkan, mereka yang lebih sering duduk menghadap laptop juga perlu melihat pemandangan lain agar mata mereka tidak jenuh menatap layar datar.
   
Maka dari itu, keluar adalah jalan satu-satunya. Menikmati indahnya kota jogja tanpa harus mewah. Bahkan pergi ke tempat yang murah sudah terasa istimewah, hehehe 

Salah satu sudut terbaik untuk menikmati Yogyakarta adalah di Grha Sabha Pramana, tepatnya, di dudukan tangga yang menghadap langsung lapangan Grha Sabha Pramana. Dudukan tangga berbentuk melengkung ini sering kali dipakai oleh masyarakat Yogyakarta, terutama kawula muda kota pelajar, sebagai tempat “piknik” yang asyik. 

Mereka yang berada di GSP menikmati piknik dengan cara berolahraga. Setiap sore, tempat yang berlokasi di Komples Universitas Gadjah Mada menjadi pusat kebugaran masyarakat. Betapa tidak? Semua golongan tumpah di jalan hanya untuk mencari keringat. Jogging memutari GSP menjadi ibadah wajib yang perlu dilakukan.

Dudukan GSP pun ramai oleh orang-orang. mulai dari muda-mudi yang asyik bermesraan bercengkerama dengan pasangannya, rombongan keluarga yang duduk santai sekadar melepas penat dari tututan pekerjaan, pun mahasiswa yang berjalan kaki tuk melemaskan badan setelah berhari-hari terjerat makalah. 

Duhai mahasiswa, disinilah letak menariknya dari kegiatan yang disebutkan diatas. Apabila jam sudah menunjukkan pukul 17.00, maka keadaan mulai berbeda. Manusia-manusia yang duduk melepas  penat di bangku GSP akan menyaksikan pertujukan rona cahaya senja yang sangat indah.

Senja tidak pernah berbohong, begitu kata teman saya. Setiap kali, bila memang tepat waktunya, langit jogja bagian barat akan terlihat sangat menyenangkan mata. Gradasi warna di langit akibat tergelincirnya mentari di ufuk barat menambah indah langit sore kota jogja. Siapapun yang menyadari momen tersebut tidak akan membuang kesempatan untuk memotretnya. 

Momen seperti inilah yang tidak patut dilewatkan. Setiap rona itu muncul, maka GSP akan menjadi tempat paling romantic di jogja. Suasananya yang tenang dengan tanah lapangnya yang dikelilingi pepohonan rindang. Benar-benar memanjakan mata manusia yang melepas penat disana.

Maka, adakah engkau sungkan menolak ajakanku untuk jogging sembari menikmati mentari yang terbenam di GSP, hai temanku?

*Ditulis oleh Sholahuddin Al Ayubi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar