Corona menjauhkan hamba dari rumah. Terpisah 60 KM demi
menghindari zona merah tapi ternyata dirinya sendiri berada di zona merah
memaksa hamba untuk lebih kuat memperpanjang rebahan. Internet dan gadget
menjadi satu-satunya alat melepas rindu kepada yang jauh disana.
Terkadang, saat sedang asyik rebahan, diri ini sering membayangkan
hal-hal yang dulu pernah terjadi selama ramadhan. Mungkin seputar betapa
serunya ngabuburit bersama kawan dengan njajah mesjid milang kori, atau tentang
keluarga yang satu rumah tidak sahur karena kawanen. Tentu, bayangan
tentang sosok orang tertentu menjadi lebih kuat saat terpisah jauh seperti
sekarang.
Pandemi ini mengingatkan hamba akan
keberadaan laki-laki tertua dalam keluarga. Sebut saja bapak. Pensiunan pegawai hotel
berbintang kota wisata ini adalah penggila keselamatan nomor wahid.
Pengalamannya di hotel dengan segala pelatihan K3 nya terbawa sampai ke rumah.
Banyak inovasi yang ia buat di rumah demi keselamatan para penghuninya. Mari
hamba sebut inovasinya satu persatu.
Pertama, peti dorong. Kayu besar persegi panjang dengan roda
dibawahnya adalah salah satu inovasi bapak. Peti ini ada dua buah, satu berisi dokumen-dokumen penting keluarga seperti
akta, KK, dan ijazah. Satu lagi berisi barang pecah belah dan slot ruang untuk
baju. Alasan pembuatannya? Sederhana. Jika rumah, misalnya, mengalami
kebakaran, maka penghuni rumah akan berlari bersama peti dorong yang turut berlari
karena tenaga dorong kami. Hanya itu.
Kedua, folder plastik warna-warni. Selaku
ketua RT, pasti data warga dan lingkungan sekitarnya berada di tangannya. Maka dari itu, folder
ini berguna untuk menyimpan data agar tidak hilang. Memang berguna sesuai
fungsinya, hanya bedanya, tiap folder memiliki warnanya sendiri untuk keperluan
yang berbeda. Misal, kuning data warga proses jadi, merah data warga pergi,
hijau untuk keperluan sampah dan kepentingan lingkungan alam sekitar, putih
bening untuk file rapat, dan lain sebagainya. Bahkan, folder plastik tersebut
diolesi fosfor. Kenapa begitu? agar mudah dicari ketika dibutuhkan dalam gelap
atau tercecer saat malam. Duh!
Ketiga, kaleng armageddon. Kaleng armageddon bukan wadah
kaleng-kaleng. Suatu hari, kata bapak, kamu akan berterima kasih tak
henti-henti karenanya. Kenapa? Karena ia menolong dari rasa lapar dan dahaga.
Kaleng armageddon adalah kaleng blek berbagai merk yang berisi kebutuhan
pangan tahan lama seperti susu kaleng, sarden kaleng, oatmeal, indomie
hingga air minum botolan. Kaleng armageddon ini tersimpan dalam box plastik
besar. Penggunaan box plastik besar juga ada alasannya. Kata bapak, "suatu hari,
ketika kampung ini terkena banjir, maka box plastik ini akan tetap
selamat sebab ia kedap air dan mudah mengambang,"
Itulah tiga inovasi bapak. Untuk yang
terakhir, hamba sangsi karena memang belum teruji. Meski begitu, apa yang bisa
dipetik dari perilaku nyeleneh bapak adalah utamakan keamanan dan keselamatan. Peribahasa sedia payung sebelum hujan rasanya-rasanya benar diamini oleh
bapak
Meski bagi sebagian orang itu terasa sia-sia dan terkesan ribet, toh kita memang tidak tahu pasti kapan bencana itu datang. Setidaknya, inovasi ala bapak membuat kita bisa memperpanjang nafas ketika bencana itu melanda.
Korona menjadi salah satu contoh bagaimana bencana tidak terduga datang. Ketika orang tidak bekerja dan seluruh dunia berhenti total, maka kelaparan dan kebingungan melanda. Beruntunglah mereka yang punya simpanan sebab terhindar dari panic buying hingga panic anj1nk.
Meski bagi sebagian orang itu terasa sia-sia dan terkesan ribet, toh kita memang tidak tahu pasti kapan bencana itu datang. Setidaknya, inovasi ala bapak membuat kita bisa memperpanjang nafas ketika bencana itu melanda.
Korona menjadi salah satu contoh bagaimana bencana tidak terduga datang. Ketika orang tidak bekerja dan seluruh dunia berhenti total, maka kelaparan dan kebingungan melanda. Beruntunglah mereka yang punya simpanan sebab terhindar dari panic buying hingga panic anj1nk.
Maka dari itu,
belajarlah dari bapak!
***
Yogyakarta, 29 April 2020
oleh Sholahuddin Al Ayubi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar