Kamis, 24 Desember 2015

RESENSI BUKU: REKAM JEJAK JK



“Saya tidak melanggar peraturan, saya mengubah aturan. Saya memadukan 2 hal, mencapai hasil namun tertib asa” (Halaman 156, 157). Kata – kata ini adalah salah satu dari prinsip hidup dan esensi pemikiran dari seorang Muhammad Jusuf Kalla, yang lebih akrab dikenal dengan Pak JK, yang dapat dipetik dari buku setebal 185 halaman ini.

Muhammad Jusuf Kalla, atau biasa dipanggil dengan singkatan JK, merupakan seorang negarawan yang dimiliki Indonesia. Kiprahnya dalam perpolitikan Indonesia sangat bermanfaat.

Tak terhitung banyaknya aktivitas yang disumbangkan pak JK untuk kemajuan negeri ini. Kiprah politik beliau antara lain, pernah menjabat sebagai sebagai ketua umum partai besar Golongan Karya, pernah menjabat sebagai Menteri perindustrian hingga Wakil Presiden. Saat ini beliau menduduki posisi Wakil Presiden periode 2014 - 2019. Keberhasilan beliau dalam bidang bisnis pun tidak kalah hebat. Industri semen dan perkapalan adalah sedikit dari sekian banyak bisnis yang dipunyainya.

Sebagai sosok yang dinilai berhasil sebagai negarawan dan sekaligus bisnisman, banyak sekali buku yang mengulas tentang pak Jusuf Kalla. Salah satunya adalah buku ini, yang berjudul Rekam Jejak JK, yang ditulis oleh seorang profesor ilmu Ekonomi UNHAS Makassar. Buku ini lebih banyak menganalisa tentang keberhasilan atau prestasi – prestasi Pak Jusuf Kalla dengan teori-teori kepemimpinan (leadership) seperti yang dikemukakan oleh Peter Marshlow (motivasi), Mac Clelland (keinginan berprestasi), dan teori – teori lainnya.

Sejak masa kecil, jiwa kepemimpinan beliau sudah terlihat. Hal ini berkembang pada saat beliau memasuki perguruan tinggi dan makin berkembang saat beliau menjalankan bisnisnya. Hal ini sesuai dengan Keluarga beliau yang berlatar belakang pedagang dan agamis serta kuat dalam memegang prinsip hidup. Insting bisnis yang peka namun tetap jujur apa adanya menjadikan beliau berhasil dalam bisnisnya.

Pak Jusuf Kalla terkenal sebagai juru damai yang mumpuni. Beliau telah banyak berperan dalam mendamaikan konflik - konflik yang pernah terjadi di tanah air, misalnya konflikPoso, konflikambon dan Aceh saat menjadi DOM (daerah operasi militer).

Ada hal yang menarik tentang corak kepemimpinan Pak JK. Hal ini terlihat dalam cara beliau menghadapi para pemimpin negara adidaya semacam AS. Seperti yang tergambar dalam dialog antara Pak JK denganWakil Presiden Amerika Serikat pada waktu itu, Dick Cheney, Pada pertemuan pertama dengan Wapres AmerikaSerikat, Dick Cheney, pada 27 September 2006 di Washington, Pak JK mengemukakan pendapatnya dalam bentuk sindiran yang tepat sasaran dan efektif. Beliau mengatakan: “Amerika hanya memuji indonesia sebagai Negara demokratis terbesar selain India dan AS. Tetapi apa manfaatnya untuk Indonesia kalau Amerika memuji saja, tetapi ketika berinvestasi, AS malah memilih RRC”. Hal ini menggambarkan betapa percaya dirinya seorang JK dalam bernegosiasi dengan lawan bicaranya. Diplomasinya ini terbukti efektif dengan adanya hasil perundingan yang memuaskan bagi negara Indonesia. (halman 118 – 119).
 
Tacit knowledge (pengetahuan tersembunyi) yang dimiliki JK, atau sering disebut sebagai tenaga dalam, sebagai tenaga pendorong yang tak pernah habis dalam kegiatan kenegaraan maupun bisnis yang dilakukan oleh Pak JK. (Halaman 27-28)

Buku ini patut mendapat apresiasi yang tinggi karena mampu menjelaskan gaya kepemimpinan Pak JK dengan sangat apik dan lugas disertai penjelasan yang rinci berdasar teori – teori kepemimpinan yang berhasil.



Meski terkesan agak berlebihan, pemaparan teori-teori kepemimpinan membuat kita mampu mengerti dan memahami gaya kepemimpinan Pak JK. Kesan saya, buku ini menambah wawasan pembacanya. Lebih-lebih teori kepemimpinan yang digunakan sebagai rujukan. Meski hanya dipaparkan secara ringkas, teori - teori kepemimpinan ini ikut memberikan ‘nilai tambah pengetahuan’  bagi pembaca.


Judul   : RekamJejak JK.
Penulis : Prof. W.I.MPoli
Penerbit: GramediaPustakaUtama.
Tebal   : xv+185Halaman
ISBN   : 978-602-03-0490-8