Kamis, 25 Agustus 2016

My Dearest Kating, Aisyah Putri Arinda :)



Yak, usai sudah rangkaian kegiataan PPSMB PALAPA . Seminggu aku mengenal lingkungan kampusku dan segala macam isinya. Dan tepat hari ini aku mulai merasakan dunia perkuliahan untuk pertama kalinya.  Perasaan bangga bercampur penasaran merasuki tubuhku. Kejadian baru apakah yang akan menodai diriku sebagai maba ?

Seminggu pertama kuliah, masih tidak dapat apa-apa. Feel mahasiswanya kurang begitu dapat dikarenakan dosen yang tidak bisa mengajar pada hari itu dan masih kacaunya jadwal. Yah, sedikit kecewa sih, tapi aku bersyukur karena setidaknya aku masih bisa berleha-leha di kampus bersama teman-teman. Kau tau kan, jam kosong adalah Blessing in disguise bagi para mahasiswa, terutama kami para maba, hehehe

Sebagai maba, kami buta akan dunia perkuliahan. Buta dalam artian kami tidak tau seperti apakah nanti suasana saat kuliah, lingkungannya, dan semacamnya. Yah walaupun pengalaman seputar dunia perkuliahan sering kami temui di laman-laman internet tapi tetap saja kami masih belum paham dan mengerti betul. 

Kuliah di prodi sastra Indonesia merupakan suatu anugrah bagiku. Karena memang aku sangat berharap sekali bisa masuk di prodi yang bergengsi di ugm. Tentu saja, besar harapnku agar di tempat baruku ini, aku mampu mengembangkan bakat dan minatku dalam bidang kesusastraan. 

Dekat dengan kakak tingkat menjadi sebuah kewajiban. Secara mereka sudah lebih dulu disini, dan pastinya mereka sudah tahu tentang seluk beluk perkuliahan di FIB juga karakter masing-masing dosen. maka dari itu, aku harus dekat dengan salah satu kakak tingkat, bagaimanapun caranya.

Pada awalnya, memang sedikit canggung ketika ingin mengajak berkenalan salah satu kakak tingkat. Entah itu rasa sungkan untuk mengajak obrol atau pikiran-pikiran negative lainnya seperti kakaknya jutek atau jual mahal dan semacamnya. Walau begitu, usahaku tidak boleh berhenti.

Akhirnya, aku berhasil berkenalan dengan salah satu kakak tingkat berprestasi di FIB, asiyah putri arinda namanya. Kating yang biasa dipanggil arind ini lahir di Surabaya pada tanggal 20 oktober 1997. Alumni SMA khodijah Surabaya ini berhasil menjadi mahasiswa sastra Indonesia UGM tahun angkatan 2015.

Arek Surabaya satu ini suka sekali travelling, kemanapun dia suka dengan view yang menarik tentunya. Dia biasa ber adventure ria dengan teman-temannya, terutama dengan mba mia dan mas galang. Fyi, mba mia dan mas galang ini merupakan sahabat dekatnya mba arind. Saking dekatnya sampai-sampai orang yang berpacaran pun iri melihat keseruan mereka jika sedang bersama-sama, hehehe

Bersyukurlah mba arind, keikutsertaannya dalam Rampoe UGM mampu memfasilitasi hobinya yang suka travelling. Rampoe UGM merupakan salah satu badan semi otonom milik fakultas ilmu budaya ugm yang bergerak di bidang seni, terutama kesenian yang berasal dari aceh. Seperti hal nya Saka UGM, 

Rampoe juga sering diundang untuk melakukakn pementasan baik itu di dalam maupun luar negeri. Tercatat, benua eropa sudah pernah dijelajahi tim Rampoe UGM. Walau hanya Negara Malaysia yang pernah mba arind kunjungi, tetap saja rasa bangga ada di dalam hati mba arind karena mampu menunjukkan kepada dunia betapa indah kesenian yang Indonesia miliki.

Dara yang menyukai mata kuliah pengantar ilmu sastra dan linguistic ini selain disibukkan dengan perkuliahan dan latihan rampoe yang padat juga memiliki sebuah karya tulis berupa novel yang sampai sekarang aku sendiri pun tidak tahu apa judul novel tersebut. Duh maba macam apa aku ini, maaf yaa mbak, ga sempet searching, hehehe. 

Meski begitu, apa yang mba arind telah lakukan tentu sangat bermanfaat. Prestasi yang telah ditorehkan mba arind selama menjadi mahasiswa tentunya bisa menjadi pelecut semangat bagi kami, para gamada 2016, untuk mampu menghasilkan sebuah karya dan turut mengharumkan nama besar UGM di kancah nasional maupun internasional. Karena kami mahasiswa ilmu budaya yang cerdas, berintelek, dan berbudaya. Yeeey !!! JJ J